Ancelotti Hanya 3 Hari di Pos, Brasil Menghadapi Ancaman Diskors FIFA Usai Pecatnya Presiden CBF

Written by berkahjaya

Mei 18, 2025


Berikutnya di bawah nama situs berkahjayatenda.com: Hanya tiga hari sejak mendapatkan kesempatan untuk melatih tim nasional Brasil, Carlo Ancelotti pun sudah harus menangani masalah serius. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengancam akan memberikan sanksi kepada negara asal Pemain Emas tersebut.

Pada hari Kamis tanggal 15 Mei 2025, Pengadilan di Rio de Janeiro mengeluarkan perintah untuk mencopot Ednaldo Rodrigues dari posisi sebagai presiden Federasi Sepak Bola Brasil atau yang dikenal dengan nama aslinya Confederação Brasileira de Futebol (CBF), berdasarkan jam lokal mereka.

Keputusan pengadilan pun menginstruksikan pemecatan semua petinggi asosiasi sepak bola negara Samba tersebut.

Fernando Sarney, salah seorang wakil presiden CBF yang mengajukan permohonan pemecatan terhadap Rodrigues, ditunjuk menjadi presiden sementara.

Ditugasinya adalah mengatur pemilihan umum presiden CBF dengan cepat.

Rodrigues dipilih untuk menjadi presiden CBF pertama kali pada tanggal 23 Maret 2022.

Satu tahun berikutnya, ia dipecat usai sidang mengungkapkan sejumlah ketidaksesuaian pada proses pemilihan itu.

Akan tetapi, FIFA kemudian menyatakan bahwa mereka berencana untuk memberikan hukuman kepada Federasi Sepak Bola Brasil akibat campur tangan dari pengadilan tersebut.

Ketua Pengadilan Agung pada akhirnya menginstruksikan Rodrigues untuk melanjutkan tugasnya kembali.

Pada tanggal 24 Maret 2025, Ednaldo Rodrigues dipilih kembali menjadi Presiden CBF dan akan menjabat sampai tahun 2030.

Lelaki yang berumur 71 tahun tersebut memenangkan pemilihan dengan mudah dan mendapatkan semua suara, yaitu 100%.

Namun, pengadilan di Rio de Janeiro mengindikasikan ada ketidaksesuaian hukum pada saat Rodrigues kembali memegang kendali atas sepak bola di Brazil.

Persoalan hukum itu berpusat pada tuduhan palsunya tandatangannya dari mantan presiden CBF Antonio Carlos Nunes de Lima dalam kesepakatan yang mendorong Rodrigues untuk berhasil merebut jabatan lagi.

Hakim Gabriel de Oliveira Zefiro menyebut bahwa Nunes merujuk pada kondisi kesehatan sebagai dasar untuk tidak dapat hadir dalam persidangan.

Dia pun mengkritisi keadaan kognitif dan kesihatannya setelah 2018 karena diagnosis terbarunya tentang penyakit kanker otak yang diidapnya.

“Hakim mengumumkan bahwa perjanjian yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan mendapat persetujuan dari Mahkamah Agung menjadi tidak berlaku secara hukum akibat penurunan daya upaya serta keberadaan pemalsuan tandatangan Antonio Carlos Nunes de Lima,” katanya.

“Maka dari itu, implikasinya adalah penolakan terhadap kevalidan kepemimpinan CBF saat ini. Organisasi tersebut tidak bisa bertahan sendiri dan harus mengadakan pemilu yang sah, sebagaimana diatur dalam undang-undang,” tambahnya.

Sampai penulisan artikel ini dilakukan, belum ada tanggapan resmi dari FIFA mengenai pengunduran diri Ednaldo Rodrigues.

Namun, sesuai dengan kejadian serupa di tahun 2023, Brasil berisiko mendapatkan hukuman larangan bertanding dari FIFA.


Nasib Ancelotti

belum terlihat jelas dampak dari kejadian tersebut pada masa depan Carlo Ancelotti.

Ednaldo Rodrigues berperan penting dalam perundingan tersebut, menyetujui kesepakatan bersama Ancelotti yang akan bertahan sampai Piala Dunia 2026, serta menjadikan dia sebagai pelatih asing pertama untuk tim nasional Brasil.

Berdasarkan laporan dari Globo Esporte, acara berita olahraga yang disiarkan oleh TV Globo di Brazil menyebutkan bahwa Ancelotti bakal menjadi manajer tim nasional dengan honor terbesar di planet ini.

Pelatih berasal dari Italia tersebut mendapatkan gaji senilai 11,1 juta dolar AS yaitu kira-kira setara dengan 183 miliar rupiah tiap tahunnya.

Dia akan mendapatkan tambahan bonus sebesar 20% dari total tersebut apabila Brazil sampai ke babak semifinal, serta 5,5 juta dolar AS bila mereka menjadi juara di Piala Dunia 2026.

Carlo Ancelotti juga menikmati banyak keuntungan lainnya, seperti diberi vila mewah di Rio de Janeiro, memiliki tim keamanan sendiri, hingga mobil antipeluru untuk membawanya berkeliling.

CBF juga membayar pesawat pribadi mantan pelatih Real Madrid itu.

Ancelotti akan membuat penampilan perdananya saat memimpin Tim Nasional Brasil menuju markas Ecuador di babak selanjutnya dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk wilayah Amerika Latin (CONMEBOL) pada tanggal 5 Juni 2025.

Sampai pertandingan ke-14, Brasil menempati peringkat empat dalam tabel sementara dengan 21 angka, tertinggal dua poin dari Ekuador yang ada di posisi kedua.

Pemimpin klasemen dari Argentina yang memiliki 31 poin telah memastikan diri mereka berada di Piala Dunia 2026 sebelumnya.

Enam tim teratas dari 10 peserta dalam zonanya yaitu Amerika Latin, secara otomatis mendapatkan tempat di turnamen besar yang akan diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat tersebut.

Sementara posisi ketujuh, yang saat ini ditempati oleh Venezuela, akan segera masuk.
play-off
antarkonfederasi.

You May Also Like…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *