Penurunan Drastis Penjualan Sepeda Motor di Indonesia hingga Maret 2025

Written by berkahjaya

April 25, 2025


berkahjayatenda.com

Sektor otomotif terutama untuk sepeda motor pada triwulan pertama tahun 2025 menunjukkan penurunan. Kemampuan pembelian publik agak stagnan akibat beberapa keputusan dari pihak berwenang, seperti program Opson serta adanya liburan panjang saat Idulfitri bersama dengan faktor-faktor konsumsi lainnya yang mempengaruhi.

Penurunan tersebut dicatat selama kuartal januari sampai maret 2025 dan masih melebihi angka yang ada pada periode yang sama di tahun 2024.

Berdasarkan laporan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada bulan Maret tahun 2025, volume penjualan sepeda motor mencapai total 541.684 unit.

Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 6,8% jika dibandingkan dengan total penjualan di bulan Februari 2025 yang berjumlah 581.684 unit. Sementara itu, dari januari hingga maret tahun 2025, total penjualan roda dua mencapai angka 1.683.262 unit.

Kumpulan data mengenai penjualan itu menurun sebesar 2,9 persen bila dibandingkan dengan hasil penjualan pada masa serupa di tahun 2024 lalu, dimana volume penjualannya tercatat sebanyak 1.735.090 unit.

Ini adalah suatu fenomena tidak biasa. Umumnya di dekat hari Lebaran, penjualan cenderung naik pesat, banyak orang membeli sepeda motor berdasarkan dorongan promosi dari para diler yang cukup besar.

Meski ada berbagai macam program menarik yang dihadirkan tahun ini, namun penjualan sepeda motor tetap saja tak memberikan respons yang positif; justru sebalikannya.

Banyak yang mengatakan bahwa penurunan kemampuan membeli masyarakat dan prediksi masa depan perekonomian nasional yang suram membuat orang lebih hemat dalam hal pembelian barang bukan esensial.

Angka Kepercayaan Konsumen tentang perkiraan ekonomi mencerminkan ketakutan pelanggan bahwa pembelian yang dilakukan mungkin akan menimbulkan masalah pada periode mendatang.

Data lain mengungkapkan bahwa pada periode Idul Fitri 2025, jumlah uang beredar dalam masyarakat yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) justru lebih rendah daripada tahun 2024.

Menurut catatan dari Celios, jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat pada masa Lebaran 2025 tercatat senilai Rp140,74 triliun. Hal tersebut mengalami penurunan sebesar 16,5% jika kita bandingkan dengan angka tahun 2024 yang mencapaiRp168,55 triliun.

Di samping itu, banyak di antara beberapa perusahaan yang melaksanakan pemecatan karyawan (PHK) pada periode Januari hingga Februari tahun 2025.

Data dari Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa terdapat 18.610 karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) selama periode itu, naik menjadi dua kali lebih banyak jika dibandingkan dengan masa serupa tahun 2024 sebelumnya.

Diperlukan strategi yang cerdas untuk meningkatkan penjualan sepeda motor bermesin konvensional. Sebab jumlahnya lebih tinggi daripada sepeda motor listrik, walaupun belakangan ini trend-nya sedikit menguat.

You May Also Like…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *